Halaman

Senin, 28 Februari 2011

PLN Regular vs Pra-bayar

Karena ada beberapa pertanyaan mengenai untung rugi memakai PLN Regular dan Pra-bayar, maka saya disini akan mencoba menjelaskan sedikit terutama dari segi pengeluaran/cost yang harus kita bayarkan setiap bulannya.

Untuk batas daya 450 & 900 (R-1), karena tarif regular masih menggunakan aturan lama (dalam peraturan tahun 2010 tidak mengalami perubahan/kenaikan harga), maka:
1. Batas daya 450: pengeluaran untuk listrik prabayar akan selalu lebih rendah, karena tarif prabayar flat (Rp 415/kWh) dan lebih rendah dari tarif tertinggi listrik regular (Rp 495/kwh).
Berikut grafik kwh (horisontal) terhadap harga/rupiah yang harus dibayarkan (vertical) untuk batas daya 450, dengan mengabaikan biaya admin bank dan materia (di set nol):
2. Batas daya 900: pengeluaran untuk listrik prabayar akan lebih rendah, jika pemakain sedikit (lebih kecil dari 110 kWh), karena listrik regular harus membayar biaya beban, sedangkan listrik prabayar tidak. Dan akan lebih tinggi jika pemakaian lebih lebih besar dari 110 kWh, hal ini dikarenakan tarif prabayar flat (Rp 605/kWh) lebih tinggi dari tarif tertinggi listrik regular (Rp 495/kwh).
Berikut grafik kwh (horisontal) terhadap harga/rupiah yang harus dibayarkan (vertical) untuk batas dari 900, dengan mengabaikan biaya admin bank dan materia (di set nol)
Untuk batas daya 1300 sampai 5500, telah menggunakan aturan baru (aturan 2010), sehingga pengeluaran untuk listrik prabayar akan lebih rendah, jika pemakain sedikit (lebih kecil dari pemakaian KWh tertentu), karena listrik regular harus membayar biaya minimum, sedangkan listrik prabayar tidak. Dan akan sama jika pemakaian lebih lebih besar dari kWh tertentu, hal ini dikarenakan tarif prabayar sama dengan dari tarif listrik regular (tidak ada pembagian blok).
Berikut grafik kwh (horisontal) terhadap harga/rupiah yang harus dibayarkan (vertical) untuk batas dari 1300, dengan mengabaikan biaya admin bank dan materia (di set nol)
Semoga bermanfaat.

Jumat, 25 Februari 2011

Program untuk menghitung tarif PLN reguler dan prabayar


Berikut saya buatkan program sederhana menggunakan Adobe Flex, untuk menghitung tarif listrik reguler dan prabayar golongan rumah tangga:


Semoga bermanfaat.
Catatan: untuk program terbaru dengan tarif listrik tahun 2013 silahkan ke link berikut program-untuk-menghitung-tarif-pln-2013


Untuk cara perhitungan silahkan lihat artikel saya berikut:


Numpang link
1. Belajar piano gratis dan menyenangkan
2. Software Gratis untuk membuat komposisi musik

Rabu, 23 Februari 2011

Payment Poin Pulsa Prabayar PLN AP Kuta-Bali

1. LPD Jimbaran
Jl Uluwatu Kedonganan (0361) 701674
2. KUD Mina Segara Tuban
Jl Pantai Kedonganan (0361) 701886
3. KSU Kuta Mimba I --> Lokasi
Jl Kubu Anyar No. 3 (0361) 763592
4. KSU Kuta Mimba II
Jl Sriwijaya (0361) 752960
5. KSP Jeladi Arum
Jl Uluwatu No. 34 Kedonganan (0361) 8799950
6. KTR. Lurah Benoa
Jl Nusa Dua (0361) 777822
7. Koperasi Silih Asih
Jl Uluwatu Kedonganan (0361) 705823
8. KUD Dwi Eka M. Pecatu
Jl Pecatu (0361) 8470721
9. KUD Mina Astiti TJ Benoa
Jl Pratama TJ Beno (0361) 775047
10. Bank Panin
Jl Raya Legian No. 80X Legian (0361) 751076
11. Bank BNI Legian --> Lokasi
Jl Raya Legian No. 359 Legian
12. KSU Pemogan II
Desa Pemogan


Last Update: April 2010

Minggu, 20 Februari 2011

Cara Menghitung Tarif PLN Prabayar berdasarkan TDL 2010



Catatan: untuk tarif tahun 2013 tidak ada perubahan cara perhitungan (masih sama), hanya saja harga per kWhnya mengalami kenaikan. Untuk daftar tarif baru tahun 2013 silahkan lihat link berikut:

Daftar tarif listrik pln tahun 2013
Daftar tarif listrik pln Jul 2014
Program untuk menghitung tarif pln 2013 
Program untuk menghitung tarif pln Jul 2014



Disini saya hanya akan membahas perhitungan tarif PLN prabayar untuk keperluan rumah tangga, berdasarkan Permen ESDM 07 2010 dan tafsiran saya setelah membaca Permen tsb dan mencocokannya dengan rekering listrik saya dirumah.

Untuk trarif reguler, silahkan melihat artikel saya sebelumnya.

Berikut saya copy/paste dari Permen tsb bagian table untuk keperluan rumah tangga:

Dari sini juga terlihat bahwa ada perbedaan perhitungan untuk tipe prabayar, jauh lebih sederhana, karena tidak ada perhitungan biaya beban dan tariff bersifat flat (tidak ada pembagian tarif berdasarkan blok). Tarif prabayar hanya ditentukan berdasarkan batas daya.

Tarif PLN untuk tipe prabayar ini adalah total dari komponent tariff/biaya sebagai berikut:
1. Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
2. Biaya Materai
3. Administrasi operator (Bank, Koperasi, dll)
4. Biaya Listrik Prabayar

Perhitungan Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Biaya PPJ berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya, karena ini ditetapkan pemda setempat dan akan menjadi kas daerah. Besarnya ditentukan dari presentase biaya listrik Prabayar.

Perhitungan Biaya Materai
Biaya Materai berlaku umum untuk semua transaksi keuangan, besarnya sbb:
- Transaksi sampai dengan Rp 250.000,- : Rp 0,-
- Transaksi > Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1 juta : Rp 3.000,-
- Transaksi > Rp 1 juta : Rp 6.000,-

Perhitungan Biaya Administrasi Operator
Biaya administrasi juga berbeda dari satu operator dengan operator lainnya. Besarnya bervariasi tergantung operator (contoh biaya administrasi via ATM BCA Rp 3.000).

Perhitungan Biaya Listrik Prabayar
Biaya Listrik Prabayar relatif lebih mudah dibandingkan dengan listrik reguler. Disini cukup membagi rupiah dengan tarif di table untuk batas daya tertentu.

Berbeda dengan listrik reguler, dimana kita berangkat dari pertanyaan “Berapa yang kita bayar untuk memakaian listrik sekian kWh?”, maka di listrik prabayar kita berangkat dari pertanyaan “Berapa kWh yang kita dapat jika kita beli dengan uang sekian rupiah?”.

Similar dengan pulsa HP, pulsa listrik juga dibeli untuk pecahan-pecahan tertentu (Pengalaman saya pecahannya berkisar Rp 20rb sampai Rp 1jt). Tetapi berbeda dengan pulsa HP, dimana untuk pulsa HP harga belum termasuk biaya administrasi atau keuntungan penjual (contoh pulsa HP Rp 5rb dijual dengan harga Rp 6rb, karena ditambah Rp 1rb untuk keuntungan penjual), maka untuk pulsa listrik harga sudah termasuk semua itu (biaya admin, materai, ppj dll).

Contoh 1: Kita akan membeli pulsa listrik seharga Rp 100.000,- untuk batas daya 1.300 VA, maka perhitungannya sbb:
1. Mula-mula harga dipotong semua sbb:
a. Dipotong biaya Materai: Rp 0 (lebih kecil dari Rp 250.000,-), jadi sisa uang Rp 100.000,-
b. Dipotong Biaya Admin: Rp 3.000,- (Bank BCA), jadi sisa uang Rp 97.000,-
c. PPJ (anggap 5% biaya listrik Prabayar), nah disini agak sedikit rumit, karena: sisa uang/biaya listrik prabayar (A) + PPJ (A x 5%) = Rp 97.000,-
Kalau menggunakan rumus matematika menjadi: A + A x 5/100 = 97000
Jadi A (sisa uang/biaya listrik prabayar) = 97000 / (1 + 5/100) = Rp 92.380,95
Dan biaya PPJ = 92.380,95 x 5/100 = Rp 4.619.05
Atau bisa juga = 97.000 - 92.380,95 = Rp 4.619.05
2. Baru disini kita bisa menghitung berapa kWh yang kita dapat dengan membagi biaya listrik prabayar dengan tarif yang berlaku untuk batas daya 1.300 VA, yaitu sesuai table 790 Rp/kWh sbb
92.380,95 / 790 = 116,94 kWh
Contoh 2: Kita akan membeli pulsa listrik seharga Rp 150.000,- untuk batas daya 2.200 VA, maka perhitungannya sbb:
1. Mula-mula harga dipotong semua sbb:
a. Dipotong biaya Materai: Rp 0 (lebih kecil dari Rp 250.000,-), jadi sisa uang Rp 150.000,-
b. Dipotong Biaya Admin: Rp 3.000,- (Bank BCA), jadi sisa uang Rp 147.000,-
c. PPJ (anggap 5% biaya listrik Prabayar)
Sisa uang/biaya listrik prabayar = 147.000 / (1 + 5/100) = Rp 140.000,00
Dan biaya PPJ = 140.000 x 5/100 = Rp 7.000,00
Atau bisa juga = 147.000 – 140.000 = Rp 7.000,00
2. Baru disini kita bisa menghitung berapa kWh yang kita dapat dengan membagi biaya listrik prabayar dengan tarif yang berlaku untuk batas daya 2.200 VA, yaitu sesuai table 795 Rp/kWh sbb
140.000 / 795 = 176,10 kWh

Untuk lebih mudahnya saya sudah membuat program sederhana untuk menghitung tarif PLN prabayar dan regular, silahkan melihat di link berikut: program untut menghitung tarif pln.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 17 Februari 2011

Cara Menghitung Tarif PLN berdasarkan TDL 2010



Catatan: untuk tarif tahun 2013 tidak ada perubahan cara perhitungan (masih sama), hanya saja harga per kWhnya mengalami kenaikan. Untuk daftar tarif baru tahun 2013 silahkan lihat link berikut:
Daftar tarif listrik pln tahun 2013
Daftar tarif listrik pln Jul 2014
Program untuk menghitung tarif pln 2013 
Program untuk menghitung tarif pln Jul 2014


Tarif dasar listrik (TDL) dibagi menjadi beberapa bagian, tergantung keperluan pemakaian listrik (Industri, Bisnis, Sosial, Rumah tangga dll).

Disini saya hanya akan membahas perhitungan tarif PLN untuk keperluan rumah tangga, berdasarkan Permen ESDM 07 2010 dan tafsiran saya setelah membaca Permen tsb dan mencocokannya dengan rekering listrik saya dirumah. Jadi tentunya bisa saja salah ... :)
Berikut saya copy/paste dari Permen tsb bagian table untuk keperluan rumah tangga:

Dari sini juga terlihat bahwa ada perbedaan perhitungan untuk tipe reguler dan pra bayar. Disini saya hanya akan membahas tipe reguler, untuk tipe prabayar akan saya terangkan artikel yang berbeda.

Tarif PLN untuk tipe regular ini adalah total dari komponent tariff/biaya sebagai berikut:
1. Biaya Pemakaian
2. Biaya Beban
3. Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
4. Biaya Materai
5. Administrasi operator (Bank, Koperasi, dll)

Perhitungan Biaya Pemakaian
Biaya pemakaian tentunya tergantung pemakaian litrik yang kita lakukan selama sebulan (dihitung dalam satuan kWh) dikali dengan harga listrik per satuan kWh. Tetapi harga per satuan kWh itu berbeda-beda, tergantung besar pemakaian dan batas daya.

A. Untuk batas daya 450, 900 dan 6.600 VA keatas, harga per satuan kWh berjenjang tergantung blok pemakaian.
Contoh 1: untuk daya 450 VA, pemakaian 100 kWh (didapat dari selisih angka di meteran listrik, antara angka bulan lalu dan bulan ini), maka biaya pemakaian sbb:
- 30 x 169 (Harga Blok I) = Rp 5.070,-
- 30 x 360 (Harga Blok II) = Rp 10.800,-
- 40 x 495 (Harga Blok III) = Rp 19.800,-
- Jadi total biaya pemakaian: 5.070,- + 10.800,- + 19.800,- = Rp 35.670,-
Contoh 2: untuk daya 900 VA, pemakaian 100 kWh, maka biaya pemakaian sbb:
- 20 x 275 (Harga Blok I) = Rp 5.500,-
- 40 x 445 (Harga Blok II) = Rp 17.800,-
- 40 x 495 (Harga Blok III) = Rp 19.800,-
- Jadi total biaya pemakaian: 5.500,- + 17.800,- + 19.800,- = Rp 43.100,-
Contoh 3: untuk daya 7700 VA, pemakaian 1000 kWh, maka biaya pemakaian sbb:
- 446.60 *) x 890 (Harga Blok I) = Rp 397.474,-
- 53.40 x 1380 (Harga Blok II) = Rp 73.692,-
- Jadi total biaya pemakaian: 397.474,- + 73.692,- = Rp 471.166,-
*) batas blok ditentukan oleh PLN berdasarkan jam nyala rata-rata nasional

B. Untuk batas daya yang lainnya, berlaku harga flat (tidak berjenjang).
Contoh 4: untuk daya 1300 VA, pemakaian 100 kWh, maka biaya pemakaian 100 x 790 = Rp 79.000,-
Selain itu berlaku aturan, biaya pemakaian akan dianggap nol, jika biaya pemakain lebih kecil dari biaya beban (lihat perhitungan biaya beban).

Perhitungan Biaya Beban
Biaya beban tergantung daya terpasang (batas daya), sesuai table diatas:

A. Untuk batas daya 450 & 900 VA, biaya beban adalah tetap. Yaitu:
• Untuk batas daya 450: 11.000 x 450/1000 = 4.950,-
• Untuk batas daya 900: 20.000 x 900/1000 = 18.000,-
Artinya berapapun pembaikan yang dilakukan, biaya beban perbulannya tetap sebesar tersebut diatas.

B. Untuk batas daya 1.300, 2.200, dan 3.500 s.d 5.500 VA, biaya beban berlaku rumus rekening minimum (RM) sbb:
RM1 = 40 (jam nyala) x Daya tersambung (dalam KVA atau dibagi 1000) x Biaya Pemakaian
Artinya:
• Jika biaya pemakaian lebih besar dari nilai yang didapat dari rumus tersebut (RM1), maka biaya beban akan menjadi nol (tidak ada biaya beban).
• Tetapi jika biaya pemakaian lebih kecil dari nilai yang didapat dari rumus tersebut (RM1), maka biaya beban akan menjadi sebesar RM1 (dan biaya pemakaian menjadi nol).
Contoh 1: Batas daya: 1.300 VA, pemakain: 200 kWh.
Biaya pemakaian: 200 x 790 = Rp 186.000,-
Hasil perhitungan RM1 = 40 x 1.300/1000 x 790 = Rp 41.080,-
Jadi karena “biaya pemakaian” (Rp 186.000,-) lebih besar dari hasil rumus RM1 (Rp 41.080,-), maka biaya bebannya nol (tidak ada biaya beban)
Contoh 2: Batas daya: 1.300 VA, pemakain: 40 kWh.
Biaya pemakaian: 40 x 790 = Rp 31.600,-
Hasil perhitungan RM1 = 40 x 1.300/1000 x 790 = Rp 41.080,-
Jadi karena “biaya pemakaian” (Rp 31.600,-) lebih kecil dari hasil rumus RM1 (Rp 41.080,-), maka yang dipakai untuk biaya bebannya adalah RM1: Rp 41.080,-.

C. Untuk batas daya 6.600 VA keatas berlaku prinsip/cara yang sama dengan batas daya point 1.300, 2.200, dan 3.500 s.d 5.500 VA. Hanya perhitungan/rumus rekening minimum (RM) menggunakan rumus yang sedikit berbeda (lihat table diatas).
RM2 = 40 (jam nyala) x Daya tersambung (dalam KVA atau dibagi 1000) x Biaya Pemakaian Blok I
Contoh 1: untuk daya 7700 VA, pemakaian 100 kWh, maka biaya pemakaian untuk Blok I: 100 x 890 (Harga Blok I) = Rp 89.000,-
Hasil perhitungan RM2 = 40 x 7.700/1000 x 890 (Harga Blok I) = Rp 274.120,-
Jadi karena “biaya pemakaian” (Rp 89.000,-) lebih kecil dari hasil rumus RM2 (Rp 274.120,-), maka yang dipakai untuk biaya bebannya adalah RM2: Rp 274.120,-(dan biaya pemakaian menjadi nol).

Perhitungan Biaya Materai
Biaya Materai berlaku umum untuk semua transaksi keuangan, besarnya sbb:
- Transaksi sampai dengan Rp 250.000,- : Rp 0,-
- Transaksi > Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1 juta : Rp 3.000,-
- Transaksi > Rp 1 juta : Rp 6.000,-

Perhitungan Biaya Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
Biaya PPJ berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya, karena ini ditetapkan pemda setempat dan akan menjadi kas daerah. Besarnya ditentukan dari presentase biaya pemakaian + biaya beban.

Perhitungan Biaya Administrasi Operator
Biaya administrasi juga berbeda dari satu operator dengan operator lainnya. Besarnya bervariasi tergantung operator (contoh biaya administrasi via ATM BCA Rp 3.000).

Nah sekarang untuk mengetahui total yang harus kita bayar, kita tinggal menjumlahkan total biaya-biaya tsb diatas. Untuk contoh dibawah ini karena total nilai transaksi lebih kecil dari Rp 250.000,- maka tidak ada biaya materai.
Contoh 1: daya 450 VA, pemakaian 100 kWh
- Biaya pemakaian:
o 30 x 169 (Harga Blok I) = Rp 5.070,-
o 30 x 360 (Harga Blok II) = Rp 10.800,-
o 40 x 495 (Harga Blok III) = Rp 19.800,-
o Total biaya pemakaian: 5.070,- + 10.800,- + 19.800,- = Rp 35.670,-
- Biaya beban: Rp 4.950,-
- Total biaya pemakaian + beban: Rp 40.620,-
- Biaya PPJ (anggap 5%): 40.620 * 5% = Rp 2.031,-
- Biaya administrasi (anggap bayar via ATM BCA): Rp 3.000,-
Jadi total yang harus dibayar: 40.620 + 2.031 + 3.000 = Rp 45.651,-
Contoh 2: untuk daya 1300 VA, pemakaian 100 kWh
- Biaya pemakaian 100 x 790 = Rp 79.000,-
- Biaya beban: Rp 0,- (karena RM1 < biaya pemakaian) - Biaya PPJ (anggap 5%): 79.000 * 5% = Rp 3.950,- - Biaya administrasi (anggap bayar via ATM BCA): Rp 3.000,- Jadi total yang harus dibayar: 79.000 + 3.950 + 3.000 = Rp 85.950,- Contoh 3: untuk daya 4400 VA, pemakaian 100 kWh
- Biaya pemakaian 100 x 890 = Rp 89.000,-
- Biaya beban: Rp 156.640,- (karena RM1 > biaya pemakaian)
- Maka total biaya pemakai + beban: Rp 156.640,- (karena RM1 > biaya pemakaian, maka biaya pemakaian dianggap nol)
- Biaya PPJ (anggap 5%): 156.000 * 5% = Rp 7.820,-
- Biaya administrasi (anggap bayar via ATM BCA): Rp 3.000,-
Jadi total yang harus dibayar: 156.000 + 7.820 + 3.000 = Rp 167.272,-

Untuk lebih mudahnya saya sudah membuat program sederhana untuk menghitung tarif PLN prabayar dan regular, silahkan melihat di link berikut: program untut menghitung tarif pln.

Semoga bermanfaat.

Senin, 14 Februari 2011

Cara Pembelian Pulsa Listrik (Token Isi Ulang)


Dimana Beli Listrik Isi Ulang?

Sumber: www.pln.co.id
Pulsa listrik isi ulang (token/voucher) dapat dibeli di :
  • Loket Payment Point Online Banking (Mitra Bank)
  • Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller)
  • Bank BPRKS (EDC, ATM, ADM, Internet Banking)
  • Bank Danamon
  • Bank Danamon Syariah
  • Bank BNI (ATM)
  • Bank Mandiri (ATM)
  • Bank BRI
  • Bank NISP (ATM)
  • Bank BCA (ATM)


Cara Pembelian Pulsa Listrik (Token Isi Ulang)



Sumber: www.pln.co.id

Pelanggan Listrik Pintar dapat dengan mudah membeli   pulsa listrik (token/vouccher listrik isi ulang) yang telah   tersedia dengan nilai nominal Rp. 20.000 hingga Rp. 1.000.000 melalui beberapa cara pembelian sebagai berikut :
• Loket Payment Point Online Banking (Mitra Bank)
• Bank Bukopin (ATM, SMS Banking, Teller)
• Bank BPRKS (EDC, ATM, ADM, Internet Banking)
• Bank Danamon
• Bank Danamon Syariah
• Bank BNI (ATM)
• Bank Mandiri (ATM)
• Bank BRI
• Bank NISP (ATM)
• Bank BCA (ATM)
Jika pembelian pulsa listrik (token/voucher listrik isi ulang) dilakukan lewat loket-loket pembayaran listrik Online, beriku caranya :
1. Datang ke tempat layanan pembelian token (voucher listrik isi ulang) di loket pembayaran listrik online.
2. TunjukanID meter atau nomor seri meter kepada operator/petugas yang melayani
3. Beritahukan nilai nominal  jumlah listrik isi ulang yang ingin dibeli. Misal : Rp. 100.000
4. Anda akan menerima 20 digit kode listrik isi ulang yang akan tercetak pada tanda terima
InsMatrix